Tangis Para Pemain Arema FC Pecah saat Kunjungi Stadion Kanjuruhan Malang Pasca Kerusuhan

Mengharu biru, suasana kunjungan para pemain Arema FC ke Stadion Kanjuruhan diwarnai isak tangis.

Rudi Salam
Senin, 03 Oktober 2022 | 16:45 WIB
Tangis Para Pemain Arema FC Pecah saat Kunjungi Stadion Kanjuruhan Malang Pasca Kerusuhan
Pemain Arema FC kunjungi Stadion Kanjuruhan ; Tragedi Kanjuruhan (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa)

SuaraSoreang.id - Para pemain bersama pelatih dan manajer Arema FC kunjungi markas mereka di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Dalam kunjungan ke Stadion Kanjuruhan itu, para pemain Arema FC dan tim menggelar tabur bunga dan doa bersama untuk para korban yang tewas akibat tragedi kerusuhan suporter, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Kunjungan tersebut diawali dengan penaburan bunga di patung kepala singa yang berada di halaman Stadion Kanjuruhan.

Pada saat itu, manajer Arema FC, Ali Fikri tak kuasa lagi untuk menahan air matanya. Ia pun menangis di depan patung kepala singa tersebut.

Baca Juga:Sebelum Nikahi Lesti Kejora, Rizky Billar Impiankan Dinda Hauw Jadi Istrinya

Selanjutnya, mereka pun mulai memasuki Stadion Kanjuruhan. Di tengah lapangan, mereka membentuk formasi melingkar untuk menggelar doa bersama.

Dalam momen ini, tangis pun pecah dari beberapa pemain dan pelatih Arema FC, Javier Roca.

Javier mengaku menyesali peristiwa mematikan tersebut. Ia pun mengatakan bahwa tragedi Kanjuruhan ini seharusnya tidak terjadi.

“Saya kira ini sudah cukup. Ini adalah puncaknya, dan bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk memulai dari nol,” kata Javier seperti dikutip Suara.com, Senin (3/10/2022).

Ia pun menegaskan bahwa tragedi mematikan seperti ini jangan sampai terjadi lagi di masa yang akan datang.

Baca Juga:Polri Tak Jadi Serahkan Ferdy Sambo Cs ke Kejaksaan Agung Hari Ini, Ada Apa?

Menurutnya, kalah ataupun menang dalam sebuah pertandingan olahraga tidak sebanding dengan hilangnya nyawa.

"Setop lah, kata-kata yang menang hidup dan yang kalah mati. Tolong kita hargai kerjaan orang. Apa pun hasil skor harus menerima,” tegas Javier.

Ketika ditanya terkait kronologi kejadian mematikan tersebut, Javier pun enggan memberikan jawaban, karena menurutnya sudah cukup diterangkan oleh pihak-pihak yang berwenang.

“Mereka yang melaporkan agar lebih jelas,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tragedi Kanjuruhan telah menewaskan 125 korban jiwa dan ratusan korban lainnya luka-luka.

Pihak pemerintahan Kabupaten Malang, manajemen serta Presiden Arema FC, Gilang Juragan 99 berjanji akan bertanggungjawab atas biaya perawatan para korban.

Akibat tragedi Kanjuruhan tersebut, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memutuskan untuk menghentikan sementara Liga 1 2022/2023 selama sepekan.

Sumber: Suara.com

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Berita

Terkini

Tampilkan lebih banyak