SuaraSoreang.id-Lembaga Survei Indonesia (LSI) telah mengungkapkan hasil survei terkait pihak mana yang paling bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan.
Hasil survei LSI itu menunjukkan sebagian besar publik menilai aparat kepolisian dan penyelenggara Liga menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas terjadinya tragedi stadion Kanjuruhan.
Dalam hasil survei telah tercatat sebanyak 29,4 persen memilih aparat kepolisian harus bertanggung jawab dalam insiden tersebut.
Kemudian tercatat sebanyak 24,3 persen responden memilih Penyelenggara Liga yang harus berrtanggung jawab.
Baca Juga:Klaim Polisi Gas Air Mata tak Mematikan Dibantah Mahfud MD: Saya Gak Peduli Kandungan Kimianya!
"Aparat Kepolisian dan kemudian Penyelenggara Liga dinilai paling bertanggung jawab menurut sebagian besar responden," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei nya dikutip dari Antara News pada 20 Oktober 2022.
Selain itu responden juga memilih PSSI sebagai pihak yang harus bertanggung jawab dengan nilai sebesar 6,7 persen.
Kemudian, hasil survei itu pihak TNI (2,6 persen), suporter (13,6 persen), semua pihak bertanggung jawab (5,9 persen), lainnya (0,8 persen), tidak tahu/ tidak jawab (16,7 persen).
Survei LSI ini dilakukan dengan rentang waktu pada tanggal 6-10 Oktober 2022 dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 1.212 responden.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Baca Juga:Mahfud MD Tegaskan Gas Air Mata Jadi Penyebab 133 Orang Meninggal Dunia dalam Tragedi Kanjuruhan
"Margin of error" dalam survei ini sebesar sekitar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Mahfud MD sebut Penggunaan Gas Air Mata sebagai Penyebab 133 Korban Meninggal Dunia dalam Tragedi Kanjuruhan
![Mahfud MD; Konferensi pers TGIPF Kanjuruhan [Youtube/Sekretariat Presiden]](https://media.suara.com/suara-partners/soreang/thumbs/1200x675/2022/10/14/1-mahfud-md-konferensi-pers-tgipf-kanjuruhan.jpg)
Mahfud MD selaku Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) menegaskan bahwa penggunaan gas air mata merupakan penyebab jatuhnya banyak korban,
Penjelasan itu Mahfud utarakan saat mengomentari hasil survei LSI.
"Saya nggak peduli sekarang seberapa besar kandungan kimia yang mematikan (dalam gas air mata), itu tidak penting. Karena bukan kimianya yang menyebabkan, tetapi penembakannya yang menyebabkan orang panik kemudian berdesak-desakan dan mati," jelas Mahfud dikutip dari Antara News pada 20 Oktober 2022.
Berdasarkan hal itu, lanjut Mahfud, kepolisian dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) harus ikut bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan ini.
"Mungkin gas air matanya sendiri tidak menyebabkan kematian langsung, tetapi penyemprotan ke tempat-tempat tertentu menyebabkan orang panik, nafasnya sesak, lalu lari ke tempat yang sama, desak-desakan, mati. Jadi, penyebabnya ya gas air mata," terang Mahfud.
Diketahui saat ini, korban meninggal dunia telah tercatat menjadi 133 orang dalam tragedi Stadion Kanjuruhan , Malang yang terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.(*)
Sumber: Antara