SuaraSoreang.id - Gita Savitri Devi atau lebih populer dengan sebutan Gitasav semakin mantap dengan keputusannya untuk tidak memiliki anak atau childfree.
Keputusan Childfree tersebut sontak membuat geger warganet diberbagai platform media sosial.
Bahkan keputusan Gitasav itu berhasil menjadi perbincangan banyak orang.
Lalu bagaimana pandangan Gitasav soal Childfree dalam pandangan ilmu psikologi? Berikut penjelasanny Intan Kusuma Wardhani, M.Psi, seorang Psikolog Anak dan Klinis yang menyebutkan jika keputusan perempuan untuk Childfree disebabkan oleh beberapa faktor.
Baca Juga:Akui Mualaf, Suami Gitasav Tertawa saat Diserang Netizen yang Kontra Childfree
“Pilihan untuk Childfree ini bisa berkaitan dengan kondisi mental atau psikologi seorang perempuan,” jelas Intan.
Nah, berikut ini beberapa faktor psikologis yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk Childfree antara lain:
1. Prioritas hidup
Beberapa orang mungkin memiliki prioritas hidup yang berbeda dan menganggap bahwa membesarkan anak bukanlah hal yang penting dalam hidup mereka.
2. Trauma masa lalu
Baca Juga:Gara-gara Gitasav Childfree Jadi Trending, Ini Komentar Ustadz Felix Siauw: Bukan Masalah..
Orang yang mengalami trauma masa lalu, seperti pengalaman kekerasan fisik atau seksual.
Seseorang dapat memutuskan untuk tidak memiliki anak karena takut bahwa mereka mungkin mengulangi pengalaman tersebut atau tidak mampu memberikan perhatian dan perawatan yang cukup pada anak.
3. Kebutuhan akan kontrol
Beberapa orang mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki kontrol atas hidup mereka jika memiliki anak, karena memiliki anak membutuhkan waktu dan perhatian yang signifikan.
4. Kondisi kesehatan mental
Orang yang mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan, mungkin memutuskan untuk tidak memiliki anak karena khawatir bahwa kondisi mereka dapat mempengaruhi kesehatan mental anak mereka.
5. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial yang tidak mendukung atau menekan norma-norma sosial tertentu (seperti tekanan sosial untuk menikah dan memiliki anak) dapat membuat seseorang memutuskan untuk tidak memiliki anak.
6. Pengalaman dengan anak-anak
Beberapa orang mungkin mengambil keputusan untuk tidak memiliki anak setelah memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan dengan anak-anak di sekitar mereka, seperti pengasuhan yang buruk atau hubungan yang rusak dengan orang tua mereka.
7. Keinginan untuk mengejar karir atau hobi
Beberapa orang mungkin memutuskan untuk tidak memiliki anak karena mereka ingin mengejar karir atau hobi mereka tanpa terhalang oleh tanggung jawab mengasuh anak.
8. Ketakutan akan masa depan: Beberapa orang mungkin memutuskan untuk tidak memiliki anak karena khawatir tentang masa depan dan masa depan dunia, seperti kekhawatiran tentang perubahan iklim atau krisis global lainnya.
Namun, perlu diingat bahwa keputusan untuk menjadi childfree adalah keputusan pribadi dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat individual.
Selebgram Gitasav menyebutkan alasan dirinya untuk memutuskan tidak memiliki anak adalah supaya dirinya terlihat lebih awet muda dan pengeluaran bulanan lebih sedikit.
Pernyataan tersebut kemudian mendapatkan tanggapan dari seorang penceramah muda, yaitu Ustadz Felix Siauw.
Mengutip dari kanal YouTube YNTV pada Kamis (16/2/2023) Ustadz Felix Siauw mengaku jika dirinya enggan menjawab setuju atau tidak setuju dengan topik Childfree.
Menurutnya, pembahasan tentang Childfree bukanlah masalah problematik dan sudah dibahas oleh para ulama sejak dulu.
“Karena ketika orang membahas tentang menunda anak atau tidak punya anak itu pembahasan ulama dari dulu.” ucap Felix Siauw.
Akan tetapi, Ustadz Felix Siauw menegaskan bahwa dirinya tidak sepakat apabila yang menjadi alasan Childfree itu hanya karena ingin awet muda, atau anak sebagai beban bagi orang tua.
"Pasalnya, jika berbicara soal beban, ada banyak hal lain di hidup ini yang juga dianggap beban oleh agama, salah satunya adalah harta kekayaan," tambah ustad berusia 39 tahun itu.
(*Yolanda Nurulita)
Sumber: YouTube YNTV