SuaraSoreang.id – Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan Allah SWT. kepada setia orang beriman.
Allah mewajibkan puasa ramadhan secara tegas dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183, dan mekanismenya dijelaskan dalam ayat 184-187.
Melansir dari ceramah Youtube Ustadz Adi Hidayat, ada dua prinsip yang harus diterapkan selama melaksanakan puasa ramadhan.
Dalam hadis yang diriwayatkan imam Al-Bukhari dalam kitab iman, Rasulullah Saw bersabda:
Baca Juga:5 Fakta Persiapan Sidang AG Dipercepat, Keluarga David Tolak Keras Diversi
“Barangsiapa yang menjalankan puasa di bulan ramadhan karena iman dan ihtisaban, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.”
Rasulullah Saw mengajarkan dua prinsip yang perlu ada agar bisa mendapatkan hasil dari pelaksanaan puasa ramadhan.
Pertama, prinsip iman. Sebagaimana Allah Swt menyeru dalam ayat puasa, bahwa yang diseru adalah orang yang telah menyatakan dirinya beriman.
Beriman dalam artian dia telah mendeklarasikan diri untuk percaya kepada Allah dan siap melaksanakan segala bentuk perintahnya dan menjauhi semua larangannya.
Kedua, prinsip ihtisabah. Maksudnya adalah Rasulullah tidak menafikan unsur intrinsik atau motivasi setiap orang dalam beribadah.
Baca Juga:Tameng Senayan Bela Puan Maharani Usai Digambar Berbadan Tikus oleh BEM UI
Semisal seorang berharap menjadikan ibadah puasa ramadhan ini menjadi waktu evaluasi diri untuk meningkatkan kualitas diri.
Kemudian juga ihtisaban disini dimaknai juga dengan bentuk pengharapan spiritual, yakni mengharap ridha Allah Swr.
Apabila dua prinsip ini telah diterapkan dalam pelaksanaan ibadah puasa ramadhan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
Pengampunan dosa inilah yang kemudian menjadi buah atau hasil dari pelaksanaan ibadah puasa ramadhan.(*)
Sumber: YouTube Ustadz Adi Hidayat