SuaraSoreang.id – Gorengan adalah salah satu jajanan yang sangat diminati masyarakat Indonesia karena enak dan praktis serta bisa ditemukan dimana saja.
Pada saat bulan ramadhan, gorengan tentu menjadi primadona dan senantiasa masuk dalam pilihan utama takjil masyarakat Indonesia setelah makanan dan minuman manis.
Selain karena harganya yang murah, gorengan pun terkesan memberikan rasa kenyang yang cukup untuk berbuka puasa.
Namun, kali ini Pakar Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan bahwa gorengan tidak direkomendasikan sebagai makanan berbuka puasa dikutip dari kanal YouTube Suara Hari Ini pada Senin (27/3/2023).
Baca Juga:Kontroversi Penolakan Tim Nasional Israel: Drawing Piala Dunia Dibatalkan!
Hal ini dikarenakan komposisi yang terdapat didalam gorengan adalah karbohidrat dan lemak yang dinilai tidak sehat.
Pakar Gizi UGM ini juga menambahkan bahwa gorengan mengandung karbohidrat sederhana yang menyebabkan meski kenyang cepat, laparnya pun cepat.
“Gorengan jarang dijual dalam kondisi digoreng hanya sekali dan langsung mengganti minyak, karena hal itu tidak menguntungkan secara finansial. Minyak yang digunakan untuk menggoreng dapat menjadi sumber kolesterol bagi tubuh kita,” ucap Tony pakar gizi UGM.